slot online Panen138 Slot Gacor Panen77 KDSlot KDSlot
slot online Slot69 kilat77 gudang138 slot online slot138 Pakar77 Pasang Iklan

Malam Satu Suro (1988) 6.825

6.825
Trailer

Satu Suro Night (1988) Di awal film, di tengah hutan, arwah perempuan pengembara berwujud Sundel dibangkitkan dari kuburnya sebagai anak angkat Ki Rengga, dukun sakti Jawa. Seorang dukun Jawa berkata:
“Suketi, manuta nduk, kowé arep takdadikké, anak angkatku.” (“Suketi, patuhi anakku, aku akan menjadikanmu waliku”). Dia kemudian menancapkan paku suci ke kepala roh penasaran Suket (Suzanna), melafalkan mantra Jawa kuno, dan solar deltoid yang tertusuk itu menjadi manusia kembali. Suatu hari, dua pemuda dari Jakarta sedang mengejar kelinci di hutan.

Pemburu Bardo Ardiyanto (Fendy Pradana) bersama temannya Hari hampir membunuh mangsanya, namun mereka dihentikan oleh seorang wanita cantik, dia penasaran dengan wanita tersebut dan akhirnya bertemu dengan Suket. Bardo dan Suketi langsung jatuh cinta dan Bardo berencana melamar Suketi. Awalnya, ayah angkat Suket, Ki Rengga, menolak lamarannya, namun akhirnya diterima oleh orang tua angkat Suket setelah permintaan dan dorongan Bardo yang sungguh-sungguh.

Bard mengikuti syarat Ki Rengga bahwa pernikahan harus dirayakan pada “Malam Satu Kesedihan” (Sura pertama, Tahun Baru dalam kalender Jawa) di tengah Alas Roban (“Hutan Roban”) dengan tidak ada orang lain selain orang Jawa. adegan dukun dan pasangan suami istri dari ritual mistik Jawa kuno dengan tarian peri.

Beberapa tahun kemudian, Suketi dan Bardo hidup bahagia di Jakarta bersama kedua anaknya, Rio dan Preti. Keluarganya juga menjadi sangat kaya karena konon jika mereka menikah dengan Sundel Bolong, mereka akan menjadi sangat kaya. Suatu hari, Joni, seorang pengusaha yang lihai, menawarkan kesepakatan di kantor Bardo namun ditolak karena taktik kotornya. Joni menyimpan dendam dan merencanakan untuk menggulingkan Bard. Joni mendatangi Mak Talo, dukun lain, dan mengetahui bahwa istri Bardo dulunya adalah Sundel Bolong. Mak Talo dan Joni pergi ke rumah Bardo dan mencabut paku yang tertancap di kepala Suket, mengubah Suket kembali menjadi Sundel Bolong.

Malam itu, seorang penyair yang bingung bertemu dengan mertuanya di Alas Roban dan mengetahui latar belakang Suket yang sebenarnya. Suketi dulunya adalah seorang wanita muda yang bunuh diri setelah diperkosa dan hamil, arwahnya tidak tenang dan berubah menjadi arwah Sundel Bolong yang pendendam. Setelah balas dendam, ia kemudian dibangkitkan kembali oleh Ki Rengga sebagai anak angkatnya.

Suketi yang kini bernama Sundel Bolong sangat sedih karena kehidupan bahagianya bersama keluarganya hancur. Situasi menjadi tegang ketika geng Jon yang bersekongkol dengan dukun Mak Talo menculik Pret. Geng Jon menuntut uang tebusan, tetapi pada saat yang sama salah satu preman secara tidak sengaja membunuh Pret. Suketi menjadi marah dan marah setelah mengetahui anaknya dibunuh. Sundel Bolong Suketi mulai membalas dendam kepada komplotan kriminal tersebut dengan cara yang kejam namun unik.

Suketi yang sedih berencana untuk kembali ke keluarganya. Dia memainkan piano sambil menyanyikan “Selamat malam” oleh Vina Panduwinata untuk membangunkan Rio dan ayahnya. Sayangnya, mereka berpisah dengan Suket, menyatakan bahwa kerajaan mereka berbeda. Suketi lalu berkata sebelum pergi, “Jiwaku akan mengembara sebelum balas dendamku diambil”.

Duka dan dendam, Suketi kemudian menggali kuburan putrinya, meletakkan tubuh Preti di peti mati berisi boneka favorit Preti, dan kemudian perlahan-lahan berjalan peti mati di belakangnya dalam adegan yang terinspirasi dari film koboi Italia Django.